Dasar Dasar
Logika Fuzzy
Kenapa harus logika fuzzy ?
Logika terdiri
dari 2 bagian yaitu
a. Logika Klasik
Logika klasik ini sering disebut logika Boolean ( 0 atau 1) ,jadi maksudnya
jika suatu pernyataan bernilai benar maka bernilai true, sebaliknya jika pernyataan
salah maka bernilai 0. Hanya ada dua pilihan pada logika klasik ini tanpa
melihat kondisi lain. Dua pilihan sebenarnya kurang tepat untuk menarik sebuah
kesimpulan atau tujuan yang diinginkan
b.
Logika Fuzzy (logika samar)
Logika Fuzzy menerapkan nilai kedekatan dan memperhatikan toleransi untuk
menghasilkan suatu kesimpulan.
Siapa penemu
logika Fuzzy ?
Logika Fuzzy
pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh lewat
tulisannya tahun 1965 terkait teori himpunan Fuzzy. Lotfi A.Zaedah merupakan seorang ilmuwan Amerika Serikat berkebangsaan Iran bekerja
di Universitas California di Barkeley. Logika Fuzzy memang dikembangkan di
Amerika, tetapi popularitas logika fuzzy justru di Jepang. Logika Fuzzy
diterapkan secara luas oleh ilmuan dan praktisi Jepang dibidang kendali. Bahkan
saat ini banyak produk elektronik buatan Jepang yang telah dilengkapi dengan
teknologi Fuzzy ,seperti mesin cuci , AC , dan lain-lain.
Mengapa
logika fuzzy lahir di Amerika tetapi justru di aplikasikan di negara Jepang ?
Karena
kultur orang Amerika cenderung memandang persoalan sebagai dua sisi hitam atau
putih , yes or no , true or false , sukses atau gagal. Intinya mereka
menggunakan logika klasik. Sedangkan kultur orang Jepang sangat menerima alas
an “keabu-abuan”, atau pemikiran tersebar yang bernilai diantara hitam atau
putih, yes or no atau cenderung kepemikiran fuzzy.
Secara umum
logika fuzzy dapat diterapkan pada kasus-kasus ketidakpastian, ketidaktepatan ,
banyak gangguan. Logika fuzzy dapat menjembatani Bahasa mesin yang bersifat presisi
dengan Bahasa alamiah manusia yang fokus pada makna atau arti.
Contoh
masalah ketidakpastian
Contoh 1 :
Seseorang disebut
“tinggi” jika tinggi badannya melebih 170 cm.
Bila Budi
memiliki tinggi 169,9 cm dan Ali memiliki tinggi badan 165 cm ,apakah mereka
dikatergorikan tinggi ?
Namun
menurut presepsi manusia , seseorang yang tinggi badannya sekitar 170 cm
disebutkan “agak tinggi”
Contoh 2 :
Kecepatan “lambat”
didefinisikan apabila di bawah 25.0 km/jam.
Mobil dengan
kecepatan 25,01 km/jam ,dan sepeda dengan kecepatan 24,9 km/jam dapatkah disebut
lambat?
Manusi
mungkin mengkategorikan kendaraan dengan kecepatan 25,0 km/jam itu “agak pelan”
karena perubahannya tidak signifikan.
Pada kedua
kasus diatas , ketidakpastian disebabkan oleh pengertian “agak” ,”kurang lebih”
, “sedikit”, “hampir” dan sebagainya.
Contoh
Penerapan Logika Fuzzy
·
Tahun 1990 pertama kali
mesin cuci dengan logika fuzzy di Jepang.
·
Sistem fuzzy digunakan untuk
menentukan putaran yang tepat secara otomatis berdasarkan jenis dan banyaknya
kotoran serta jumlah yang akan dicuci.
·
Input yang digunakan :
seberapa kotor , jenis kotoran ,banyaknya yang dicuci.
·
Mesin ini menggunakan sensor
optic, mengeluarkan cahaya ke air dan mengukur bagaimana cahaya tersebut sampai
ke ujung lainnya. Makin kotor , maka sinar sampai makin redup. Sistem juga
mampu menentukan jenis kotoran tersebut apakah daki/minyak.
Himpunan
Fuzzy
Ø
Landasan pengembangan logika
fuzzy adalah teori himpunan fuzzy.
Ø
Pada teori himpunan fuzzy ,
keanggotaan suatu elemen didalam himpunan dinyatakan dengan derajat keanggotaan
(membership values) yang nilainya terletak di dalam selang [0,1] dari nol
hingga satu.
Ø
Derajat keanggotaan
diperoleh dengan menggunakan fungsi keanggotan.
µA : X à [0,1] , maksudnya nilai dari 0 hingga 1
bandingkan
fungsi keanggotaan pada teori himpunan tegas/klasik
xA : X à {0,1} , maksudnya nilai 0 atau 1
Contoh :
Misalkan variable umur dibagi menjadi 3 kategori yaitu :
-
Muda umur < 35 tahun
-
Paruhbaya 35 <= umur <= 55 tahun
-
Tua > 55 tahun
Nilai
keanggotaan secara grafis, himpunan Muda , Paruhbaya ,Tua :
Jika x =
34 tahun à µmuda (x) = 1
Jika x =
35.5 tahun à µmuda (x) = 0 à tidak muda
Grafik Fungsi Keanggotaan pendekatan fuzzy logic
Jika x = 40 à µMuda (x) = 0.25 , µParuhbaya (x) = 0.50 , µTua (x) = 0 , yang paling besar nilai µParuhbaya ,maka nilai / umur 40 dapat
dikatakan golongan Paruhbaya
Jika x = 50 à µMuda (x) = 0, µParuhbaya (x) = 0.50 , µTua (x) = 0.25 , yang paling besar nilai µParuhbaya ,maka nilai / umur 50 dapat
dikatakan golongan Paruhbaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar